Minggu, 14 Mei 2017
Kamis, 13 April 2017
Invers Fungsi
A. Pengertian Invers Fungsi
Definisi invers fungsi
Dua fungsi f dan g saling invers satu sama lainnya, apabila
memenuhi
f[g(x)]
= x untuk semua x dalam domain g
dan
g[f(x)]
= x untuk semua x dalam domain f
Contoh Soal :
B. Menentukan Formula Invers Fungsi y = f(x)
Selasa, 21 Maret 2017
Komposisi Fungsi
A. Pengertian Komposisi Fungsi
B. Menentukan Fungsi jika Komposisi Fungsinya Diketahui
C. Sifat-sifat komposisi fungsi
Sifat-sifat komposisi fungsi :
Minggu, 19 Maret 2017
Aljabar Fungsi
A. Jumlah dan Selisih Fungsi
Jumlah dan selisih fungsi dapat dilakukan dan akan menghasilkan fungsi baru, apabila kedua fungsi tersebut mempunyai domain yang sama atau mempunyai domain persekutuan (irisan), dapat dituliskan sebagai berikut :
Jika f dan g merupakan dua fungsi yang terdefinisi pada domain Df dan Dg, maka :
1. Jumlah fungsi f dan g, ditulis f + g, didefinisikan dengan (f + g) (x) = f(x) + g(x) demgan domain Df + g = Df ∩ Dg
2. Selisih fungsi f dan g, ditulis f - g, didefinisikan dengan (f - g) (x) = f(x) - g(x) demgan domain Df - g = Df ∩ Dg
Jumat, 24 Februari 2017
Fungsi Surjektif, Fungsi Injektif, dan Fungsi Bijektif
A. Fungsi Surjektif
Fungsi f : A → B disebut fungasi into atau fungsi kedalam B, apabila Range dari f(Rf) merupakan himpunan bagian dari kodomain f(Kf).
Contoh :
B. Fungsi Injektif
Fungsi f : A → B disebut fungsi injektif atau fungsi satu-satu apabila anggota yang berbeda di B (Rf) mempunyai pasangan yang berbeda di A (Df).
- disebut sebagai fungsi injektif atau fungsi satu-satu apabila f(a1) =f(a2) maka a1 = a2 atau ekuivalen dengan apabila a1 ≠ a2 , maka f(a1) ≠ f(a2), untuk sembarang a1 dan a2 ∈ A.
Contoh :
C. Fungsi Bijektif
Fungsi f : A → B disebut fungsi bijektif atau fungsi berkorespondensi satu-satu apabila anggota- anggota A dan B dapat dipasangkan sedemikian sehingga setiap anggota A berpasangan dengan tepat satu anggota B. hal ini berarti n(A) = n(B).
- fungsi bijektif = fungsi surjektif sekaligus fungsi injektif
Contoh :
Contoh Soal :
1. Dari fungsi-fungsi yang disajikan dalam diagram panah di bawah ini, manakah yang merupakan fungsi isurjektif, Fungsi injektif , atau Fungsi bijektif ?
Jawab :
- Fungsi Surjektif (kedalam)Karena kodomainnya tidak sama dengan rangenya.
- Fungsi onto (kepada) atau fungsi surjektifKarena kodomainnya sama dengan rangenya.
- Fungsi yang injektif (satu-satu) dan juga fungsi intoKarena setiap elemen di kodomain tepat punya satu pasangan dengan domain.
- Fungsi yang injektif (satu-satu) dan juga fungsi surjektifFungsi yang bersifat injektif dan surjektif disebut fungsi yang bijektif
Kamis, 23 Februari 2017
Nilai Fungsi f(x)
Jika f suatu fungsi dan x suatu input (masukan) untuk fungsi f maka nilai outputnya keluarannya) ditulis f(x) yang berarti f dan x atau nilai f pada x. Misalkan f(x) = 5x + 1 + 2x, maka f(3) menyatakan output dari hasil input x = 3 pada f(x), yaiitu :
f(3) = 5(3) + 1 + 2(3)
= 15 +
1 + 6 = 22
Contoh 1 :
1.
Diberikan fungsi f: x → 2x + 2 dan g(x) = 5x – 4 dengan x bilangan real. Carilah nilai dari
a.
f(2)
b.
f(-2)
c.
x untuk f(x) = 14
d.
g(3)
e.
g(-5)
f.
x untuk f(x) = g(x)
Jawab :
f : x -> 2x
+ 2 berarti f(x) = 2x + 2
g(x) = 5x – 4
a. f(2)
= 2(2) + 2 = 4 + 2 = 8
b. f(-2)
= 2(-2) + 2 = -4 + 2 = -2
c. 2x + 2 = 14
2x = 14 – 2 = 12
X = 6
d. g(3) = 5(3) – 4 = 15 – 4 = 11
e. g(-5) = 5(-5) – 4 = -25 – 4 = -29
f. 2x + 2 = 5x – 4
2 + 4 = 5x – 2x
6 = 3x
X = 2
Contoh 2 :
2.
Jika f(x) = 2x2 – 4
dan h(x) = x2 + 5 untuk x ∈ R, carilah nilai dari :
a.
f(a)
b.
f(a + 2)
c.
f(a2)
Jawab :
a. f(a)
= 2a2 –
4
b. f(a
+ 2) = 2(a + 2)2 – 4
= 2(a2
+ 4a + 4 ) – 4
= 2a2
+ 8a + 8 – 4
f(a + 2) = 2a2
+ 8a + 4
c. f(a2)
= 2(a2)2 – 4 = 2a4 – 4
Nilai fungsi f(f(x))
Penentuan nilai fungsi f(f(x)) dapat dilakukan dengan
memisalkan y = f(x)
dan mengubah x dalam fungsi y serta mengembalikannya lagi ke bentuk x
Contoh 1 :
Diketahui
f(x – 1) = x + 6. Carilah f(x)
dan f(2).
Jawab :
Bentuk
fungsi dalam fungsi f( x – 1 ) = x + 6
Misalkan y = x
– 1 → x = y + 1
f(y) = y + 1 + 6 = y +7
Hal ini
berarti : f(x) = x + 7
f(2) = 2 + 7 = 9
Beberapa Fungsi Khusus
1. Fungsi Konstan
Suatu fungsi f : A → B disebut fungsi
konstan, apabila setiap anggota A dipasangkan
dengan satu anggota B yang sama. Berarti
f : A → B adalah fungsi
konstan, apabila daerah hasil (range)
dari f hanya satu elemen. Formula fungsi konstan
ditentukan oleh f(x) = k dengan x ∈ R dan k merupakan sebuah konstanta.
Contoh 1 :
→ R dengan rumus f(x) = 2 dengan daerah domain: {x | –2 ≤ x < 5}. Tentukan gambar grafiknya. Penyelesaian
Grafik:

Grafik fungsi identitas berupa garis lurus yang melalui titik asal dan semua titik absis maupun ordinatnya sama. Fungsi identitas ditentukan oleh f(x) = x.

Grafik:

2. Fungsi Identitas
Disebut fungsi identitas apabila setiap anggota domain fungsi berlaku f(x) = x atau setiap anggota domain fungsi dipetakan pada dirinya sendiri.Grafik fungsi identitas berupa garis lurus yang melalui titik asal dan semua titik absis maupun ordinatnya sama. Fungsi identitas ditentukan oleh f(x) = x.

3. Fungsi Linear
fungsi f(x) disebut fungsi linear apabila fungsi itu ditentukan oleh f(x) = ax + b, di mana a ≠ 0, a dan b bilangan konstan dan grafiknya berupa garis lurus.
Contoh 1 :
Jika diketahui f(x) = 2x + 3, gambarlah grafiknya.
Penyelesaian:

Grafik :

Contoh 1 :
Jika diketahui f(x) = 2x + 3, gambarlah grafiknya.
Penyelesaian:

Grafik :

4. Fungsi Kuadrat
fungsi g : R → R yang didefinisikan dengan formula g(x) = ax2 + bc + c, dengan a,b, dan c konstanta real (a ≠ 0 ),dan a, b, dan c bilangan konstan dan grafiknya berupa parabola.
disebut fungsi kuadrat.
5. Fungsi Modulus atau Fungsi Nilai Mutlak
fungsi f(x) disebut fungsi modulus atau fungsi nilai mutlak apabila fungsi ini memetakan setiap bilangan real pada domain fungsi ke unsur harga mutlaknya.
f : x → | x | atau f : x → | ax + b |
f(x) = | x | artinya:

Grafiknya :

f : x → | x | atau f : x → | ax + b |
f(x) = | x | artinya:

Grafiknya :

6. Fungsi Tangga atau Fungsi Nilai Bulat Terbesar
fungsi f(x) disebut fungsi tangga apabila grafik fungsi f(x) berbentuk interval-interval yang sejajar.
Contoh :

Grafiknya :

Contoh :

Grafiknya :

7. Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil
- Fungsi y = f(x) disebut fungsi genap apabila grafiknya simetris terhadap sumbu Y, yaitu f(-x) = f(x) untuk semua bilangan real x ∈ Df.
- Fungsi y = f(x) disebut fungsi ganjil apabila grafiknya simetris terhadap titik asal O (0,0). keadaan ini terjadi apabila f(-x) = f(-x) untuk semua bilangan real x ∈ Df.
Contoh soal 1 :
Tentukan fungsi f di bawah ini termasuk fungsi genap, fungsi ganjil, atau tidak genap dan tidak ganjil.
1. f(x) = 6x3 + x
2. f(x) = cos x + 2
3. f(x) = 3x2 – x
1. f(x) = 6x3 + x
2. f(x) = cos x + 2
3. f(x) = 3x2 – x
3. f(x) = 3x2 – x

Fungsi f(–x) ≠ f(x) dan f(–x) ≠ –f(x).
fungsi f(x) adalah tidak genap dan tidak ganjil.

Fungsi f(–x) ≠ f(x) dan f(–x) ≠ –f(x).
fungsi f(x) adalah tidak genap dan tidak ganjil.
Senin, 30 Januari 2017
Pengenalan Komposisi Dua Fungsi dan Invers Fungsi
A. Pengertian Relasi
Relasi adalah suatu aturan yang memasangkan anggota himpunan satu ke himpunan lain ( elemen himpunan A ke elemen B). Himpunan A disebut dengan Domain dan himpunan B disebut dengan kodomain dan sekaligus Range
Diagram disamping dapat tuliskan sebagai Pasangan berurutan yaitu (1,2), (1,4), (2,2), (2,4), (4,4).
Bilangan-bilangan pertama dari pasangan berurutan harus berada di Domain dan bilangan kedua harus berada di kodomain. Bilangan kedua dari pasangan berurutan disebut peta atau nilai relasi.
B. Pengertian Fungsi
Diagram disamping menunjukkan suatu relasi. Relasi ini adalah relasi khusus yaitu hanya ada satu peta dari setiap elemen dalam domain ke kodomain. Relasi khusus ini disebut Fungsi.
Definisi Fungsi
Misalkan A dan B adalah dua himpunan tidak kosong. suatu fungsi dari A ke B adalah aturan yang memasangkan setiap anggota A (A,B,C,D) dengan tepat satu anggota B (P,Q,R,S) dan ditulis : ƒ : a -> b ( dibaca: ƒ suatu fungsi dari A ke B atau ƒ memetakan A ke B). intinya, Hanya ada satu peta dari setiap elemen dalam domain ke kodomain/range.
Himpunan A disebut domain atau daerah asal, Himpunan B disebut sebagai kodomain atau daerah kawan serta himpunan semua peta di B disebut range atau daerah hasil.
Contoh Soal
1. Pada pemetaan jika daerah asalnya x Î {2, 3, 4, 5 }, rangenya adalah...
Pembahasan :
f(2) = 3(2) + 2 = 8 f(4) = 3(4) + 2 = 14
f(3) = 3(3) + 2 = 11 f(5) = 3(5) + 2 = 17
Daerah hasilnya = {8, 11, 14, 17}
2. 1. Pada pemetaan f : 5 – x, jika daerah asalnya {-3, -2, -1, 0. 1, 2, 3, 4}, maka daerah hasilnya adalah …
Pembahasan :
f(-3) = 5 - (-3) = 8 f(1) = 5 - 1 = 4
f(-2) = 5 - (-2) = 7 f(2) = 5 - 2 = 3
f(-1) = 5 - (-1) = 6 f(3) = 5 - 3 = 2
f(0) = 5 - 0 = 5 f(4) = 5 - 4 = 1
Daerah Hasilnya = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}
C. Cara menyatakan Fungsi
Fungsi : f : A-> B dapat dinyatakan dalam 3 bentuk :
1. Diagram Panah
Fungsi yang dinyatakan dalam diagram panah sering disebut sebagai Pemetaan,
Contoh Fungsi dan bukan Fungsi :
Fungsi sebagai himpunan pasangan terurut dari dua bilangan real x dan y adalah himpunan (x, y) dengan x ϵ Df paling banyak muncul satu kali dalam setiap pemetaan dari setiap x harus mempunyai pasangan di kodomain (Kf ).
Contoh : A = {1,2} dan B = {3,4}. manakah yang merupakan fungsi f : A-> B dari setiap himpunan pasangan terurut dibawah ini
a. {(1,4), (2,3)}
b. {(1,3), (2,4)}
c. {(1,4), (1,3)}
d. {(2,4), (2,3)}
Jawab :
(a) dan (b) merupakan FUNGSI karena setiap anggota A mempunyai pasangan di B dan setiap A hanya muncul satu kali dalam setiap pemetaan.
(b) merupakan BUKAN FUNGSI karena 1 muncul dua kali serta 2 tidak mempunyai peta di B.
(c) merupakan BUKAN FUNGSI karena 2 muncul dua kali serta 1 tidak mempunyai peta di B.
3. Grafik Fungsi
Grafik fungsi f(x) pada koordinat Cartesius terbentuk dari titik (x,y) dengan x ϵ Df dan y = f(x) ϵ Rf.
Langganan:
Postingan (Atom)